Kamis, 17 Oktober 2013

TEKNOLOGI BALI SIMBAR


1.    PENDAHULUAN
Pendidikan adalah kebutuhan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Manusia akan tertinggal tanpa pendidikan. Dalam menjalankan proses pendidikan, kita dapat mengacu pada pilar Learning to Do (Belajar untuk Melakukan Sesuatu). Pilar ini lebih menekankan pada konsep bahwa proses pembelajaran yang berlangsung lebih mengarah pada peserta didik harus mau dan mampu (berani) mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, selain bakat dan minat yang sejak awal dimilikinya. Seiring dengan perkembangan IPTEK membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta didik. Perkembangan Teknologi Informasi semakin pesat dan cepat melebihi perkembangan teknologi lainnya. Teknologi Informasi merupakan hal yang tidak dapat kita hindarkan dan abaikan dalam kehidupan karena hal tersebut memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan seperti perkantoran, pemerintahan, dan pendidikan. Dalam lingkup pendidikan, teknologi informasi dimasukkan dalam teknologi pembelajaran. Masing-masing mata pelajaran dapat mengaplikasikan hal tersebut ke dalam proses belajar mengajar.
Media informasi dalam dunia pendidikan seperti yang dikemukakan Trini dan Prasetya bahwa media pendidikan merupakan teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs mengatakan bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. Media tersebut memang diperlukan dalam dunia pendidikan.  
Mata pelajaran Bahasa Bali  merupakan mata pelajaran yang menekankan pada 4 kompetensi yang harus dicapai oleh siswa diantaranya keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Keterampilan berbahasa yang dimaksud dalam belajar bahasa adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi yang diperoleh seorang anak setelah mereka memperoleh ketiga keterampilan lainnya. Sebagai salah satu keterampilan produktif, menulis memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan terutama dalam hal pengembangan pengetahuan, budaya, pengungkapan rasa, dan karsa manusia. Kemajuan jaman, turut mengubah pola pikir orang Bali di dalam mempelajari budaya Bali, dalam hal ini mengkhusus pada keterampilan menulis aksara  Bali.
Aksara Bali adalah aksara tradisional masyarakat Bali dan berkembang di Bali. Aksara Bali merupakan suatu abugida yang berpangkal pada huruf Pallawa. Aksara ini mirip dengan aksara Jawa. Perbedaannya terletak pada lekukan bentuk huruf. Aksara Bali berjumlah 47 karakter, 14 di antaranya merupakan huruf vokal (aksara suara). Huruf konsonan (aksara wianjana) berjumlah 33 karakter. Aksara wianjana Bali yang biasa digunakan berjumlah 18 karakter. Juga terdapat aksara wianjana Kawi yang digunakan pada kata-kata tertentu, terutama kata-kata yang dipengaruhi bahasa Kawi dan Sanskerta. Meski ada aksara wianjana Kawi yang berisi intonasi nada tertentu, pengucapannya sering disetarakan dengan aksara wianjana Bali. Misalnya, aksara dirgha (pengucapan panjang) yang seharusnya dibaca panjang, seringkali dibaca seperti aksara hresua (pengucapan pendek).
Dalam pembelajaran bahasa Bali, pelajaran menulis aksara Bali merupakan hal yang paling ditakuti oleh siswa karena tidak terbiasa sejak dini dengan tulisan beraksara Bali. Ditambah lagi dengan banyaknya aturan-aturan (uger-uger) dalam menulis aksara Bali yang membuat siswa cenderung berpikir bahwa menulis aksara Bali merupakan hal yang sangat rumit. Pada era kesejagatan ini, siswa lebih tertarik mempelajari hal-hal teknologi, sehingga perlu adanya upaya memasukkan pembelajaran aksara Bali ke dalam teknologi tersebut.
Dengan adanya fenomena di atas, munculah pemikiran para programmer untuk merancang program penulisan aksara Bali sebagai media pembelajaran yang lebih menarik minat siswa. Salah satu program yang dimaksud adalah program Bali simbar.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, sehingga dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah teknologi pembelajaran penulisan aksara Bali?
2.    Bagaimanakah pengenalan Bali Simbar dalam pembelajaran menulis aksara Bali?
3.    Bagaimanakah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menulis Narasi, Deskripsi, Eksposisi dan Argumentasi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar